0

Ping Message

Bem-Bem Blog's Jumat, 03 Desember 2010
Alamat IP sebagai pengalamatan logic berbasis IP merupakan satu jenis addressing yang banyak digunakan hamper semua pengguna jaringan computer. Hal ini dikarenakan banyaknya pennguna jaringan computer yang menghubungkan networknya dengan Internetwork. Untuk SIstem Operasi Microsoft Windows, maupun pada sistem operasi lainnya yang terhubung jaringan, implementasi pengalamatan di terapkan pada network interface card.

Untuk mengetahui status ketersambungan host dengan host lain, dapat diketahui melalui beberapa cara diantaranya menggunakan tools “ping”. Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan sudah dapat berfungi dan terhubung dengan baik. Sintaks dari perintah ping adalah sebagai berikut:

Ping [alamat IP]/[host-name] – option

Tanggapan dari tools “ping” setidaknya ada empat yakni reply from, request timed out, hardware error, destination host unreachable, dsb. Tanggapan tersebut akan dijelaskan pada hasil praktek dibawah.

Laporan Ping Message:
Download Disini!!!

Silahkan Baca...

0

Routing

Bem-Bem Blog's Kamis, 25 November 2010
Routing adalah proses penyampaian data dari satu host ke host yang lain dalam satu network secara logika. Gateway adalah alamat IP yang digunakan sebagai perantara menuju jaringan yang lebih luas. Minimal Routing adalah entri tabel routing yang otomatis terbentuk ketika pengalamatan jaringan diberikan.

Ada 3 cara untuk konfigurasi network:
1. Command Line Interface
2. Network Wizard
3. Network Script

untuk laporan konfigurasi Routing:
Download disini!!!!!

Silahkan Baca:

0

Subnetting VLSM (Soal)

Bem-Bem Blog's Kamis, 28 Oktober 2010
1. Dari Network 192.168.0.0/22. Alokasi subnetwork mask:
a. Network A: Untuk alokasi 7 PC
b. Network B: Untuk alokasi 115 PC
c. Network C: Untuk alokasi 125 PC
d. Network D: Untuk alokasi 35 PC
e. Network E: Untuk alokasi 145 PC
f. Network F: Untuk alokasi 250 PC

2. Dari Network 192.168.0.0/20. Alokasi subnetwork mask:
a. Network A: Untuk alokasi 250 PC
b. Network B: Untuk alokasi 150 PC
c. Network C: Untuk alokasi 288 PC
d. Network D: Untuk alokasi 116 PC
e. Network E: Untuk alokasi 300 PC
f. Network F: Untuk alokasi 850 PC
g. Network G: Untuk alokasi 701 PC
h. Network H: Untuk alokasi 126 PC

3. Dari Network 10.11.12.0/24. Alokasi subnetwork mask:
a. Network A: Untuk alokasi 8 PC
b. Network B: Untuk alokasi 12 PC
c. Network C: Untuk alokasi 59 PC
d. Network D: Untuk alokasi 30 PC
e. Network E: Untuk alokasi 60 PC
f. Network F: Untuk alokasi 48 PC

Jawaban:
1.
* A: 7+2=9 => 16, mask :/28
B: 115+2=117 => 128, mask :/25
C: 125+2=127 => 128, mask :/25
D: 35+2=37 => 64, mask :/26
E: 145+2=147 => 256, mask :/24
F: 250+2=252 => 256, mask :/24

* F: 192.168.0.0/24 – 192.168.0.255/24
E: 192.168.1.0/24 – 192.168.1.255/24
C: 192.168.2.0/25 – 192.168.2.127/25
B: 192.168.2.128/25 – 192.168.2.255/25
D: 192.168.3.0/26 – 192.168.3.63 /26
A: 192.168.3.64/28 – 192.168.3.79/28

* Sisa IP: 192.168.3.80 – 192.168.3.255

2.
* A: 250+2=252 => 256, mask :/24
B: 150+2=152 => 256, mask :/24
C: 288+2=290 => 512, mask :/23
D: 116+2=118 => 128, mask :/25
E: 300+2=302 => 512, mask :/23
F: 850+2=852 => 1024, mask :/22
G: 701+2=703 => 1024, mask :/22
H: 126+2=128 => 128, mask :/25

* F: 192.168.0.0/22 – 192.168.3.255/22
G: 192.168.4.0/22 – 192.168.7.255/22
E: 192.168.8.0/23 – 192.168.9.255/23
C: 192.168.10.0/23 – 192.168.11.255/23
A: 192.168.12.0/24 – 192.168.12.255 /24
B: 192.168.13.0/24 – 192.168.13.255/24
H: 192.168.14.0/25 – 192.168.14.127/25
D: 192.168.14.128/25 – 192.168.14.255/25

* Sisa IP: 192.168.15.0 – 192.168.15.255

3.
* A: 8+2=10 => 16, mask :/28
B: 12+2=14 => 16, mask :/28
C: 59+2=61 => 64, mask :/26
D: 30+2=32 => 32, mask :/27
E: 60+2=62 => 64, mask :/26
F: 48+2=50 => 64, mask :/26

* E: 10.11.12.0/26 – 10.11.12.63/24
C: 10.11.12.64/26 – 10.11.12.127/24
F: 10.11.12.128/26 – 10.11.12.191/25
D: 10.11.12.192/27 – 10.11.12.223/25
B: 10.11.12.224/28 – 10.11.12.239 /26
A: 10.11.12.240/28 – 10.11.12.255/28

* Sisa IP: (tidak ada)

Laporan VLSM:
Download Disini!!!

Silahkan Baca:

2

Conduit dan Cable Tray

Bem-Bem Blog's Senin, 25 Oktober 2010
Karena ada kendala pada pencarian sumber berbahasa Indonesia, jadi pada postingan kali saya menggunakan bahasa Inggris.

Conduit
An electrical conduit is an electrical piping system used for protection and routing of electrical wiring. Electrical conduit may be made of metal, plastic, fiber, or fired clay. Flexible conduit is available for special purposes.
Conduit is generally installed by electricians at the site of installation of electrical equipment. Its use, form, and installation details are often specified by wiring regulations, such as the U.S. NEC or other national or local code. The term "conduit" is commonly used by electricians to describe any system that contains electrical conductors, but the term has a more restrictive definition when used in wiring regulations.
Early electric lighting installations made use of existing gas pipe to gas light fixtures (converted to electric lamps). Since this technique provided very good protection for interior wiring, it was extended to all types of interior wiring and by the early 20th century purpose-built couplings and fittings were manufactured for electrical use.

Cable Tray
In the electrical wiring of buildings, a cable tray system is used to support insulated electric cables used for power distribution and communication. Cable trays are used as an alternative to open wiring or electrical conduit systems. Cable trays are commonly used for cable management in commercial and industrial construction. Cable trays are especially useful where changes to a wiring system are anticipated, since new cables can be installed by laying them in the tray, instead of pulling them through a pipe.
0

CIDR dan VLSM

Bem-Bem Blog's Kamis, 21 Oktober 2010

CIDR
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

VLSM
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda
dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika
menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja,
perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian
blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah
diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini
tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam
jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address
berkelas.

Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan
IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP
Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya
sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun
institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak
lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).
0

Subnetting CIDR (Soal)

Bem-Bem Blog's
Soal:
1. 192.168.16.0/28. Tentukan alokasi IP untuk 4 subnet.
2. 172.122.10.0/16. Tentukan Range Network Awal dan alokasi IP untuk 9 subnet.
3. 172.186.2.0/25. Tentukan alokasi IP untuk 13 subnet.
4. 172.186.11.0/15. Tentukan alokasi IP serta Range Network Awal dengan jumlah masing-masing host sebanyak 131072 host pada tiap subnet.
5. 192.168.23.0/22. Tentukan alokasi IP serta Range Network Awal dengan jumlah masing-masing host sebanyak 1024 host pada tiap subnet.

Jawaban:
1. Jumlah host = 24 = 16
Range Network Awal: 192.168.16.0 - 192.168.16.15
Jumlah masing-masing host tiap subnetwork:
16/4 = 4 host
Masing – masing subnetwork memiliki genmask /30
Alokasi IP:
a. Subnetwork 1: 192.168.16.0/30 – 192.168.16.3/30
b. Subnetwork 2: 192.168.16.4/30 – 192.168.16.7/30
c. Subnetwork 3: 192.168.16.8/30 – 192.168.16.11/30
d. Subnetwork 4: 192.168.16.12/30 – 192.168.16.15/30

2. Jumlah host = 216 = 65536
Range Network Awal: 172.122.0.0 - 172.122.255.255
Jumlah masing-masing host tiap subnetwork:
65536/16 = 4096 host
Masing – masing subnetwork memiliki genmask /20
Alokasi IP:
a. Subnetwork 1: 172.122.0.0/20 – 172.122.15.255/20
b. Subnetwork 2: 172.122.16.0/20 – 172.122.31.255/20
c. Subnetwork 3: 172.122.32.0/20 – 172.122.47.255/20
d. Subnetwork 4: 172.122.48.0/20 – 172.122.63.255/20
e. Subnetwork 5: 172.122.64.0/20 – 172.122.88.255/20
f. Subnetwork 6: 172.122.90.0/20 – 172.122.105.255/20
g. Subnetwork 7: 172.122.106.0/20 – 172.122.121.255/20
h. Subnetwork 8: 172.122.122.0/20 – 172.122.137.255/20
i. Subnetwork 9: 172.122.138.0/20 – 172.122.153.255/20
j. Subnetwork 10: 172.122.154.0/20 – 172.122.169.255/20
k. Subnetwork 11: 172.122.170.0/20 – 172.122.185.255/20
l. Subnetwork 12: 172.122.186.0/20 – 172.122.191.255/20
m. Subnetwork 13: 172.122.192.0/20 – 172.122.207.255/20
n. Subnetwork 14: 172.122.208.0/20 – 172.122.223.255/20
o. Subnetwork 15: 172.122.224.0/20 – 172.122.239.255/20
p. Subnetwork 16: 172.122.240.0/20 – 172.122.255.255/20

3. Jumlah host = 27 = 128
Range Network Awal: 172.128.2.0 - 172.128.2.127
Jumlah masing-masing host tiap subnetwork:
128/16 = 8 host
Masing – masing subnetwork memiliki genmask /29
Alokasi IP:
a. Subnetwork 1: 172.128.2.0/29 – 172.128.2.7/29
b. Subnetwork 2: 172.128.2.8/29 – 172.128.2.15/29
c. Subnetwork 3: 172.128.2.16/29 – 172.128.2.23/29
d. Subnetwork 4: 172.128.2.26/29 – 172.128.2.31/29
e. Subnetwork 5: 172.128.2.32/29 – 172.128.2.39/29
f. Subnetwork 6: 172.128.2.40/29 – 172.128.2.47/29
g. Subnetwork 7: 172.128.2.48/29 – 172.128.2.55/29
h. Subnetwork 8: 172.128.2.56/29 – 172.128.2.63/29
i. Subnetwork 9: 172.128.2.64/29 – 172.128.2.71/29
j. Subnetwork 10: 172.128.2.72/29 – 172.128.2.79/29
k. Subnetwork 11: 172.128.2.80/29 – 172.128.2.87/29
l. Subnetwork 12: 172.128.2.88/29 – 172.128.2.95/29
m. Subnetwork 13: 172.128.2.96/29 – 172.128.2.103/29
n. Subnetwork 14: 172.128.2.104/29 – 172.128.2.111/29
o. Subnetwork 15: 172.128.2.112/29 – 172.128.2.119/29
p. Subnetwork 16: 172.128.2.120/29 – 172.128.2.127/29

4. Jumlah host = 217 = 131072
Range Network Awal: 172.186.0.0 - 172.187.255.255
Jumlah subnetwork:
131072/131072 = 1 host
Masing – masing subnetwork memiliki genmask /15
Alokasi IP:
a. Subnetwork 1: 172.186.0.0/15 – 172.187.255.255/15

5. Jumlah host = 210 = 1024
Range Network Awal: 192.168.20.0 - 192.168.23.255
Jumlah masing-masing host tiap subnetwork:
1024/1024 = 1 host
Masing – masing subnetwork memiliki genmask /22
Alokasi IP:
a. Subnetwork 1: 192.168.20.0/22 – 192.168.23.255/22

Laporan CIDR:
Download Disini!!!

Silahkan Baca:

0

Range Network

Bem-Bem Blog's Kamis, 07 Oktober 2010
Range Network menurut suku katanya "Range" dan "Network" dapat diartikan sebagai jarak sebuah jaringan. Maksudnya, jarak yang dapat dijangkau oleh sebuah jaringan. Range Network dapat diartikan juga sebagai ruang lingkup dari sebuah jaringan yang memilki 3 komponen, yaitu Network Address, Broadcast Adddress, dan Usuable Address.

Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Available Address adalah sekumpulan Alamat IP yang diterapkan sebagai alamat host.

Subnetting
Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.

Sumber: http://annaz-juventus.blogspot.com/2010/07/address-khusus-network-address.html

Laporan Range Network:
Download Disini!!!

Silahkan Baca:

0

Netmask

Bem-Bem Blog's
Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentan Netmask atau Masking.
Langsung aja ke materi....

Netmask.
Netmask
adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Sumber: http://annaz-juventus.blogspot.com/2010/07/address-khusus-network-address.html

Silahkan Baca...

0

Tabel Atenuasi

Bem-Bem Blog's Selasa, 05 Oktober 2010
Sebelum melihat isi dari tabel atenuasi, mari kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari atenuasi.

Atenuasi, apakah itu???

ATENUASI adalah pelemahan sinyal yang terjadi saat terjadi pengiriman data. Satuan dari besaran atenuasi adalah dB (deciBells). Pada kabel UTP, setiap kategori memiliki atenuasi yang berbeda-beda, diantaranya (dalam hal ini, atenuasi mengacu kepada nilai frekuensi 10 MHz). Berikut ini adalah tabel dari nilai atenuasi:


Rentang frekuensi

Atenuasi khusus

Delay khusus

Jarak repeater

Twisted pair (dengan loading) 0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 µs/Km 2 km
Twisted pair (kabel multipair) 0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1kHz 5 µs/Km 2 km
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10kHz 4 µs/Km 1 – 9 km
Fiber Optic 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 µs/Km 40 km

Sumber Tabel: http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/
0

Noise pada Kabel Jaringan

Bem-Bem Blog's Senin, 04 Oktober 2010
Noise (Derau)
Noise merupakan sinyal yang tidak diinginkan dalam sirkuit komunikasi. Noise ini merupakan pembatas utama dari kinereja sistem telekomunikasi. Noise dapat dibagi ke dalam 4 kategori : thermal noise, intermodulation noise, crosstalk, dan impulse noise.

Pengaruh Noise pada Sinyal (dari cnx.org)

1. Thermal Noise

Thermal noise terjadi di dalam setiap perangkat komunikasi, termasuk komponen pasif. Noise ini dihasilkan oleh gerak elektron yang bersifat acak. Setiap peralatan dan medium transmisi turut menyebabkan terjadinya thermal noise jika peralatan atau medium tersebut bekerja pada suhu di atas nol Kelvin. Noise ini memiliki distribusi energy yang uniform untuk setiap frekuensi. Sementara itu, level dari noise memiliki distribusi Gaussian. Thermal noise ini merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima. Dalam dBW, daya dari thermal noise dapat dicari dengan persamaan :

Pn = -228,6 dBW + 10 log T + 10 log B

Perlu diperhatikan bahwa satuan suhu T adalah Kelvin. Jika sistem bekerja pada suhu ruang, anggap 290 K, maka persamaannya menjadi :

Pn = -204 dBW + NFdB +10 log BHz

Dengan NF merupakan noise figure dalam satuan dB.

2. Intermodulation Noise
Noise ini muncul akibat gejala intermodulasi (IM). Maksudnya, apabila kita melewatkan dua sinyal masing-masing dengan frekuensi F1 dan F2 melalui suatu medium atau perangkat non-linier, maka akan dihasilkan frekuensi-frekuensi spurious yang berasal dari frekuensi harmonisa sinyal. Frekuensi yang dihasilkan bisa berupa orde dua, tiga, maupun empat, seperti pada gambar :
Intermodulasi

Bebagai sebab terjadinya IM:
- Pengesetan level yang tidak tepat, apabila terlalu tinggi, maka akan memasuki daerah kerja nonlinear.
- Delay selubung yang nonlinear
- Kerusakan pada alat

3. Crosstalk (Cakap Silang??)
Crosstalk merupakan kopling yang tidak diinginkan antara dua jalur sinyal. Penyebab crosstalk antara lain:

I. Kopling elektris antar media transmisi
II. Kontrol respon frekuensi yang buruk
III. Performansi nonlinear dari sistem analog

Ada dua jenis crosstalk :
a. Intelligible crosstalk
Bila crosstalk menyebabkan paling tidak ada empat kata yang dapat didengar (dari sumber yang tidak diinginkan) selama percakapan 7 detik
b. Unintelligible crosstalk
Setiap bentuk gangguan akibat crosstalk lainnya

4. Impulse noise
Impulse noise merupakan noise tidak kontinu yang terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau noise spikes berdurasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi. Spike-spike ini biasa disebut hits. Impulse noise ini sangat mengganggu transmisi data.

0

Pengalamatan IP

Bem-Bem Blog's Jumat, 01 Oktober 2010
Alamat IP (Internet Protocol), yaitu sistem pengalamatan di network yang direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.

IP address panjangnya 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian: bagian network dan bagian host. Batasan antara network dan host ini tergantung kepada beberapa bit pertama, seperti diperagakan pada tabel di bawah ini.

Pengalamatan Dengan IP
1. Overview
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :

2. Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.

3. Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.

4. Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.

Alamat IP dikategorikan ke dalam dua kategori: 1. Private Adress : Ini adalah alamat yang digunakan pada jaringan swasta, dan yang
tidak terlihat di Internet. Mereka sering digunakan dengan penerjemah alamat
jaringan untuk menyambung ke Internet publik global.

2. Public Addresses: Ini adalah IANA (IANA) alamat terdaftar yang terlihat di
Internet.

Kelas-kelas alamat

Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum.
0

Perbedaan LAN dan WAN

Bem-Bem Blog's
Postingan kali ini saya akan membahas tentang perbedaan LAN dengan WAN. Sebelum ke materi, mari kita ingat-ingat lagi tentang LAN dan WAN. cekidot....

1. Lokal Area Network (LAN)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan yang mengunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi.Pada umumnya LAN dimiliki oleh suatu perusahaan tanpa adanya campur tangan pihak lain misalnya dengan jaringan telekomunikasi.LAN digunakan untuk menghubungkan simpul yang berada didaerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam sebuah bangunan atau gedung dengan radius maksimum sepuluh kilo meter.LAN umumnya meempunyai kecepatan pengiriman data sangat tinggi antara 10 sampai dengan 1000 Mbps. Cara untuk menuraikan bagai mana komputer terhubung dalam suatu jaringan komputer dikenal dengan istilah Topologi. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan,sedangkan topologi logika menguraikan prilaku komputer dalam dari sudut pandang operator.

2. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah jaringan yang memiliki jarak sangan jauh,karena radiusnya mencakup sebuah negara atau bahkan benua.WAN terhubung melalui saluran telekomunikasi dan berinteraksi dengan jaringan lain menggunakan media disebut router.

Nah, itulah sedikit pengertian tentang LAN dan WAN. Sekarang, kita menuju ke materi inti yaitu Perbedaan LAN dan WAN. Langsung cek ke TKP…

Perbedaan LAN dan WAN berdasarkan:
1. Jangkauan:
LAN: 1 Ruangan/instansi
WAN: Negara/Benua

2. Bandwith:
LAN: 100MB – 1GB
WAN: 5Kb – 512Kbps

3. Media yang Digunakan:
LAN: Kabel UTP, Coaxial, Wireless (2.4GHz)
WAN: Fiber Optic, Wireless (microwave/satelit)

4. IP Address:
LAN: Private
WAN: Public

Sumber: http://nunutjoe2.blogspot.com/2009/11/perbedaan-pan-lan-man-dan-wan_16.html
0

Flow Control

Bem-Bem Blog's Sabtu, 18 September 2010
Definisi Flow Control:
Flow Control adalah suatu proses yg digunakan untuk mengatur data rate* antara dua buah node dari pengirim cepat ke penerima lambat.
*Rate: rata" kecepatan
Tujuan dari Flow Control sendiri adalah pengatur kecepatan data agar data yang dikirimkan tidak hilang atau tidak menumpuk (bottle neck)

Congestion Control berfungsi sebagai pengatur traffic pada pengiriman data agar tidak terjadi kemacetan. Bedanya, flow control mengatur secara keseluruhan, sedangkan Congestion Control hanya trafficnya saja. Jika Congestion Control gagal maka pengiriman data pun akan gagal.

Tipe-tipe Flow Control ada 3, yaitu:
1.Network Congestion: sebuah mekanisme pencegahan yang menyediakan control terhadap
kuantitas transmisi data yang ingin memasuki device.

2.Windowing Flow Control: Mekanisme yang digunakan oleh TCP/IP
fungsinya:
- Memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu.(pihak pengirim)
- Mengindikasikan jumlah buffer* yang masih tersedia dalam pihak penerima.(pihak Penerima)
*Buffer: Penyimpanan Sementara

3.Data Buffer: Sebuah mekanisme pencegahan control yang melayani penyimpanan data yang berlebih.

Error Control: Sebuah metode penjaminan pengiriman paket data, selain tiba ditujuan data tersebut tidak rusak atau hilang.

Analisa Praktek :
(Klik tulisan Gambar 1 untuk memperjelas gambar)
Gambar 1 menjelaskan pada frame nomor 4 mendeteksi adanya kerusakan pada paket yang dikirimkan pada frame nomor 3 seperti yang terlihat tanda garis pada gambar. Bahwa segment pada frame nomor 3 telah hilang.

(Klik tulisan Gambar 2 untuk memperjelas gambar)

Gambar 2 menjelaskan bahwa frame nomor 5 terdapat duplikat dari frame nomor 3 yang rusak tadi untuk selanjutnya dikirimkan kembali sebagai pengganti dari frame 3 yang rusak tadi seperti yang terlihat tanda garis pada gambar.

(Klik tulisan Gambar 3 untuk memperjelas gambar)
Gambar 3 menjelaskan bahwa pada frame nomor 6 berisi informasi tentang pengiriman ulang frame nomor 3 yang rusak. Duplikat frame nomor 3 yang berada pada frame nomor 5 telah dikirimkan sebagai pengganti frame nomor 3 yang rusak seperti yang terlihat tanda garis pada gambar.

Laporan Flow Control:
Download Disini!!!

Silahkan Baca...

0

Handshaking

Bem-Bem Blog's
Apa itu Handshaking?


Handshaking, yaitu sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai p

erencanaan komunikasi sampai dengan proses komunikasi itu selesai atau dapat dikatakan juga sebagai singkronisasi antara dua host yang dilakukan ketika komunikasi berlangsung. Pada saat proses handshaking terjadi dalam 3 tahapan, yaitu persiapan komunikasi atau prakomunikasi, tahap komunikasi atau isi, dan tahap penutupan. Proses prakomunikasi, yaitu proses pencarian host tujuan (destination) dan host yang bertindak sebagai pengirim. Proses ini diakhiri dengan kesepakatan kedua belah pihak untuk melaksanakan pertukaran data (connection established), yaitu proses pengiriman informasi berupa request dan tanggapan antara kedua belah pihak.

Laporan Handshakind:
Download disini!!!

Silahkan Baca...

0

Proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Bem-Bem Blog's Kamis, 05 Agustus 2010
Proses Enkapsulasi
Enkapsulasi merupakan sebuah proses untuk membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya.Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protocol yang berad pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang di pahami oleh protocol tersebut. Nah, pada postingan kali ini saya akan menjelaskan dengan gambar tentang proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi tersebut.

Datagram
Pada proses ini data belum dirubah ke paket apapun.Paket ini beerada di tiga layer teratas pada layer OSI yaitu: Application, Presentation, dan Session.

Segment
Pada proses ini data sudah berupa paket yang dapat dimengerti oleh layer Transport pada OSI layer. Pada paket ini, data diberi header dan diberi Source Port dan Destination Port.

Packet
Pada proses ini sudah berupa paket yang dapat dimengerti oleh layer Network pada OSI layer. Pada paket ini terjadi proses pengalamatan dari paket. Maksudnya, tujuan dari paket tersebut tercantum dalam paket ini.

Frame
Pada proses ini sudah berupa paket yang dapat dimengerti oleh layer Data-Link pada OSI Layer. Pada paket ini terjadi proses pemberian waktu tiba paket tersebut kepada Destination. Sealin itu juga, paket diberi Frame Number.

Bitstream
Pada proses ini sudah berupa paket yang dapat dimengerti oleh layer Physical pada OSI Layer. Pada layer ini terjadi proses PDU frame yg dibungkus header, header yang berisi MAC Address Source dan MAC Address Destination.

Proses Dekapsulasi
Dekapsulasi
merupakan kebalikan dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan data sedangkan Dekapsulasi merupakan proses pembukaan bungkus. Prosesnya pun terbalik dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi bermula dari layer yang paling atas (Application Layer) hingga layer yang paling bawah (Physical Layer) sedangkan proses Dekapsulasi bermula dari layer yang paling bawah (Physical Layer) menuju layer yang paling atas (Application Layer).

Laporan Enkapsulasi:
Download Disini!!!

Silahkan Dibaca...

0

Komunikasi Half Duplex pada Jaringan Komputer

Bem-Bem Blog's
Half Duplex
Half Duplex merupakan komunikasi dua arah namun dilakukan secara bergantian. Berikut ini adalah gambar bukti komunikasi half duplex pada jaringan komputer.

Gambar 1
Pada gambar diatas yang sebagai source adalah 172.16.16.51 dan yang sebagai destination adalah 64.231.181.104.

Gambar 2
Pada gambar diatas yang sebagai source adalah 64.233.181.104 dan yang sebagai destination adalah 172.16.16.51 ini berarti telah terjadi komunikasi Half Duplex. Mengapa? Karena telah terjadi komunikasi dua arah namun dilakukan secara bergantian. Ini dapat dibuktikan dari kedua gambar diatas pada Tab "Time". Terlihat selang waktu antara kedua gambar saat terjadi komunikasi yang berarti komunikasi berlangsung secara bergantian.

0

Komponen pada OSI Layer

Bem-Bem Blog's Senin, 02 Agustus 2010
Physical Layer. Komponen: HUB, Repeater
HUB
Hub adalah alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
Cara kerja Hub:Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host(meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh.

Data Link Layer. Komponen: Bridge, Switch
Bridge
Jembatan jaringan (Inggris:Network Bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP).
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:1. Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
2. Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
3. Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan nirkabel.
Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multi port, masing-masing dapat mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing-masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat (paket data difilter oleh switch dengan alamat yang dituju).
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima
secara lengkap.
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame
secara lengkap.
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas.
Network Layer. Komponen: Router
Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan.
Sumber:
http://afifcahya.blogdetik.com/2009/07/18/pengertian-hub-switch-router-dan-bridge/comment-page-1/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_jaringan
http://www.scribd.com/doc/344736/FUNGSI-HUB-DAN-SWITCH-HUB-TUGAS
http://sanyasyari.com/2006/09/26/perangkat-hardware-network/
http://belajarit.um.ac.id/index.php/hardware/12-pengenalan-hardware/71-switch.html
http://teknisidasar.blogsome.com/2007/12/30/router/
0

Konsep Jaringan Komputer

Bem-Bem Blog's Kamis, 22 Juli 2010

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting

Akses informasi: contohnya web browsing

Jadi, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai terhubungnya dua atau lebih komputer yang saling terhubung yang memiliki tujuan untuk saling bertukar informasi dan saling berkomunikasi.

Jaringan komputer berdasarkan skalanya:

1. Lokal Area Network (LAN)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan yang mengunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi.Pada umumnya LAN dimiliki oleh suatu perusahaan tanpa adanya campur tangan pihak lain misalnya dengan jaringan telekomunikasi.LAN digunakan untuk menghubungkan simpul yang berada didaerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam sebuah bangunan atau gedung dengan radius maksimum sepuluh kilo meter.LAN umumnya meempunyai kecepatan pengiriman data sangat tinggi antara 10 sampai dengan 1000 Mbps. Cara untuk menuraikan bagai mana komputer terhubung dalam suatu jaringan komputer dikenal dengan istilah Topologi. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan,sedangkan topologi logika menguraikan prilaku komputer dalam dari sudut pandang operator.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN merupakan versi LAN yang mempunyai ukuran lebih besar.MAN merupakan alternatif pembuatan jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota. Jangkauan MAN antara 10 sampai dengan 50 km.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah jaringan yang memiliki jarak sangan jauh,karena radiusnya mencakup sebuah negara atau bahkan benua.WAN terhubung melalui saluran telekomunikasi dan berinteraksi dengan jaringan lain menggunakan media disebut router.

Sumber : http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=46869146

0

Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Bem-Bem Blog's
Enkapsulasi merupakan sebuah proses untuk membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya.Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protocol yang berad pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang di pahami oleh protocol tersebut.

Enkapsulasi data pada layer 4 disebut sebagai Segment.Segment selanjutnya dikirim ke lapisan network data kembali dikemas dengan informasi yang relavan untuk layer-3 berupa header.Pada lapisan network,hasil enkapsulasi data disebut sebagai paket.Paket diteruskan ke layer-2 dan di beri informasi yang disebut dengan header layer-2.Setelah mendapat informasi header layer-3,kemudian disebut sebagai frame.Frame kemudian memasuki layer satu(physical layer) dan diubah menjadi bitstream yang akhirnya ditransmisikan ke tujuan.

Proses transmisi data pada layer fisik,bentuk transmisi datanya dipengaruhi oleh media yang digunakan dan media ini disebut media transmisi.Nedia transmisi berfungsi membawa informasi yang telah diubah menjadi sinyal listrik ketujuan yang sesuai.Secara fisik media transmisi dpat berupa optic.Teknik pengiriman yang dipakai bermacam-macam dan telah berevolusi dari yang paling awal seperti gelombang mikro analog menjadi gelombang mikro digital.

Sesampai ditujuan bitstream ini,kemudian di ubah menjadi Frame.FRAME-header dilepas dan dikirim ke layer-3 sebagai Packet.Packet selanjutnya melepas header dan mengirim data tersebut ke layer-4 sebagai Segment.Segment kemudian melepas layer-4 header dan memberikan DATA ke layer-5,6,7 yang akhirnya diterima oleh User sebagai data.Proses pelepasan header dari layer ke layer disebut sebagai Dekapsulasi.

Sedangkan Dekapsulasi adalah Proses pemisahan header IP terluar pada paket yang datang, sehingga datagram yang ditumpangkan itu dapat diakses dan dapat dikirimkan ke tujuan yang sebenarnya. Dekapsulasi merupakan kebalikan dari enkapsulasi.
0

Model Referensi


Model Referensi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

* Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

* Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

* Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.


OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

7. Application Layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6. Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada
dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5. Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2. Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Perangkat yang digunakan pada:
1. Physical layer : Kabel, RF (radio Frequency), NIC, Repeater, dll
2. Data-link layer : Switch, dan perangkat lain yang bisa melakukan ARP.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
http://www.facebook.com/topic.php?uid=59821105868&topic=10112

Model Referensi TCP/IP
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.

Model Referensi pada TCP/IP memliki 5 lapisan, yaitu:
1. Physical Layer Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network.

2. Data Link Layer Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang menggabungkan lapisan ini dengan lapisan fisik sehingga kedua lapisan ini dianggap sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap hanya terdiri dari empat lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.

3. Network Layer
Internet Protocol (IP). Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
  1. Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteffort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut datagram.
  2. Address Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamatfisik (Physical address).
  3. Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia sudah tahu alamat fiskinya. Ini berlaku pada saat host baru terkoneksi ke jaringan.
  4. Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host pengirim.Internet
  5. Group Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepasa kelompok/group penerima.
4. Transport Layer Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP
  1. User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya alamat port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
  2. Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP juga dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
5. Application Layer Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http, dll.

Sumber : http://teknik-informatika.com/model-referensi-tcpip/

0

Sistem Komunikasi

Bem-Bem Blog's Rabu, 21 Juli 2010
Kita sering mendengar kata Komunikasi. Tapi apakah anda tau apa itu komunikasi?

Istilah Komunikasi berasal dari kata
Communicare atau Comunnis yang berarti sama atau milik bersama. Atau komunikasi juga dapat diartikan sebagai berhubungan dengan orang lain.
Jadi, Komunikasi dapa didefinisikan sebagai proses berhubungan dengan orang lain berupa informasi lewat media LISAN maupun TULISAN yang dapat dimengerti dan dipahami oleh kedua belah pihak agar informasi yang kita sampaikan kepada orang tersebut menjadi miliknya.

Berikut ini skema dari informasi:


1. Source merupakan sumber dari sebuah informasi.

2. Pengirim merupakan sesuatu yang digunakan oleh sumber informasi agar informasi yang dimiliki dapat disampaikan dengan baik dan benar.

3. Media merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai perantara agar informasi yang diberikan oleh sampai kepada tujuan melalui penerima.

4. Penerima merupakan sesuatu yang digunakan oleh tujuan agar informasi yang dikirim dapat diterima oleh tujuan dengan baik dan benar.

5. Destination merupakan tujuan akhir dari informasi yang telah dikirim oleh sumber informasi.

Berdasarkan jenisnya, komunikasi terbagi 3 yaitu:
1.Simplex merupakan komunikasi satu arah. Salah satu hanya berdiri sebagai sumber informasi dan yang lainnya hanya sebagi tujuan dari informasi tersebut. Contoh : Radio

2.Half Duplex merupakan komunikasi dua arah secara bergantian. Pelaku komunikasi dapat menjadi sumber informasi dan tujuan informasi secara bergantian. Contoh: Walkie Talkie

3.Full Duplex merupakan komunikasi dua arah yang dapat dilakukan secara bersamaan. Jadi, pelaku komunikasi dapat menjadi sumber informasi dan tujuan informasi secara bersamaan diwaktu yang bersamaan pula. Contoh: Diskusi

Berdasarkan informasinya, komunikasi terbagi 3 yaitu:
1.
Audio merupakan komunikasi menggunakan suara untuk melakukan komunikasi, indera yang digunakan ialah telinga sebagai Penerima informasi. Contoh : Radio, Pidato, Ceramah.

2.Visual atau Video merupakan komunikasi yang menggunakan gambar sebagai informasi. Informasi yang diterima oleh Tujuan informasi diwakilkan dalam bentuk gambar. Contoh : Brosur, Banner, Pamflet.

3.Data meupakan komunikasi dengan data sebagai informasinya yang tersusun atas satuan-satuan informasi.
Pertukaran data tersebut biasanya dilakukan diantara dua perangkat atau lebih melalui berbagai bentuk media transmisi.
 

Design By:
SkinCorner